Minggu, 07 Februari 2010

huuaaa..............

lama diri ini tak bergumul disini

karna waktu yg menderaku tiada kompromi

satu alasan hadirku kembali

karna akau tak ingin kembali bermimpi.....!!!

Kamis, 02 April 2009

Perubahan Dalam Pembaharuan

Perjalanan sejarah pemilu sejak jaman Orde Lama tahun 1955, beralih pada masa ORBA hingga kini dalam evolusi era Reformasi selalu saja melahirkan sebuah tuntutan untuk perubahan Indonesia yang lebih baik.
Setuju atau tidak - sadar mau pun tak sadar perubahan demi perubahan telah tercipta,
kita sudah bangun, sudah bangkit bahkan kaki kita sudah berlari kesana-kemari, namun akal pikiran kita belum.... hati nurani kita...belum !
Kita masih merupakan anak-anak dari jaman Orde yang kita kutuk di mulut namun kita biarkan ajaran-ajarannya terus hidup subur di dalam aliran darah dan jiwa kita

Kita mengutuk perampok dengan cara mengincarnya untuk kita rampok balik
Kita mencerca maling dengan penuh kedengkian kenapa bukan kita yang maling
Kita mencaci Penguasa yang lalim dengan berjuang keras untuk bisa menggantikannya
Kita membenci para pembuat dosa besar dengan cara setan yakni melarangnya untuk insaf dan bertobat
Kita memperjuangkan gerakan anti penggusuran dengan cara meggusur
Kita menolak pemusnahan dengan merancangkan pemusnahan-pemusnahan
Kita menghujat penindas dengan riang gembira sebagaimana iblis, yakni kita menghalangi usahanya untuk memperbaiki diri
Siapakah selain setan, iblis dan dajjal yang menolak husnul khotimah manusia? yang memblokade pintu surga? yang menyorong mereka mendekat ke pintu neraka??

.....Sesudah di tindas kita menyiapkan diri untuk menindas
Sesudah di perbudak kita siaga untuk ganti memperbudak
Sesudah di hancurkan kita susun barisan untuk menghancurkan
Yang kita bangkitkan bukan pembaruan kebersamaan, melainkan asyiknya perpecahan
Yang kita bangun bukan nikmatnya kemesraan, tapi menggelaknya kecurigaan
Yang kita rintis bukan cinta dan ketulusan, melainkan prasangka dan fitnah
Yang kita kembang suburkan adalah kebiasaan memakan bagkai saudara-saudara kita sendiri
Kita tidak memperluas cakrawala dengan menabur cinta, melainkan mempersempit dunia kita sendiri dengan lubang-lubang kebencian dan iri hati
Ternyata yang kita perbaharui bukan penyembuhan luka dengan segala sesuatu yang berlaku di dalam hati dan akal pikiran kita, melainkan rancangan-rancangan panjang untuk menggelar......."perang saudara"
Pilihanku dan pilihanmu adalah.........
Apakah kita akan menjadi bagian dari perubahan dalam pembaharuan atau terisolasi oleh evolusi sang waktu?????????

Rabu, 13 Agustus 2008

DUA BELAS LIMA

(Fragmen Perjalanan Cinta)

astuti widayanti





Fragmen I

Malam ketika bulan mengintip enggan
Sayup desir angin mengelus dedaunan
Sekejab sukma terhanyut dalam dekapan kesunyian
Bawaku kembali mengurai jejak perjalanan

Fragmen II

Pada syahdu denting dawai hujan
Ku temukan sebentuk Cinta bersahaja
Adalah engkau yg mengulurkan tangan
Namun tak kau janjikan putik mekar menjadi bunga

Fragmen III

Duhai sang pemeluk rasa, harus kemana-
ku labuhkan segala resah?
Hari-hariku berlalu dalam buaian gundah
Mungkinkah ku biarkan saja kemana hati menuntun langkah
Hingga satu kepastian terjawab sudah

Fragmen IV

Ada luka dalam Cinta
Sedalam-dalam Cinta yg terlunta
Letihku menuai jenuh
Sedang hatimu terlalu jauh ku rengkuh

Fragmen V

Inikah akhir kembara ?
Musim semi di ujung penantian
Meleruh jiwa haru dalam ikatan janji surga
Membias mantra setia disetiap lafa-lafa yg terucapkan

Fragmen VI

Detik ini masih ku tapaki langkah bersamamu
Dalam lusin hitungan waktu tahun berlalu
Tak habis dera melanda menguji naluri
Menghasut nalarku untuk seketika berhenti berkonsekwensi

Fragmen VII

Tapi oh...... Tak melulu hanya nestapa
Selalu ada jawab tempat dimana tanya bermuara
Saat sempat yakinku nyaris menjamah ragu,
bilas asa berteguh membujukku untuk selalu ikhlas
Tempatkan hati pada keluasan, iringi Cinta dengan-
kesabaran tanpa batas

Fragmen VIII

Di luar jendela jelaga malam halangi pandangku
Sepintas bulan masih tertegun dalam diam yg lugu
Pada hela nafasmu yg santun berlagu
Ku tepikan renung seraya menatap damai wajahmu

Fragmen IX

Usai sudah nir-leka smara
Walau masih kerap juga bathin tergagap mengeja Cinta
Gelap warna panca masa lelah menjelma Karunia
Bersamamu tegak melangkah menentang realita


---------ooOOoo------------


(terimakasih untuk 12 tahun waktu yg ku -
jalani bersamamu... dan 5 tahun istimewa dalam hidupku)

Minggu, 03 Agustus 2008

TERIMAKASIH



Apalah jadinya bila aku tak mengenalmu
Mungkin tak kan seperti kini adanya
Bisa saja Kesuksesan yg ku dapati dalam perjalanan hidupku
Atau barang kali justru kehancuran yg lebih dalam dari sebelumnya......

Andai saja langkahku tak kau temani
Tiada mustahil pengembaraan ini kian terlunta-lunta
Boleh jadi ku tersesat dalam rimba belantara hidup yg tak ku mengerti
Atau malah Congkakku kian menjadi egoistis terta-ta........

Trimakasih Sayang...................................................
Me-nyu-di-kan waktumu untukku
Waktumu yg tak pernah khatam di dera relativitasku
Waktumu yg menyemaikan Cinta di ladang gersang bathinku
Waktumu jualah Penentu Arah Kembara Jalanku

Terimakasih Sayang......................................
Telah kau percayakan hidupmu untuk dapat ku jaga
Hidup Cintamu untuk dapat ku sanding mesra
Hidup curah peluhmu yg telah kau tuangkan bagi diriku semata
Hidupmu pulalah yg telah menjadikan diriku kini adanya..........

Menikmati malam yg ditaburi 304 gemintang bersamamu adalah Karunia Tersuci
Maafkan aku bila belum dapat ku renggut 1 bintang untukmu hingga kini
Namun esok, lusa atau nanti akan ku rengkuh untukmu Pasti
Percayalah.........ini bukan mimpi..........

Karna hatimu telah menjadi nafas jantungku......
Jadikanlah nafasku angin semilir dalam hatimu
Biarkan gairah kemesraan kita mengalun syahdu dalam symphoni birahi
Dan semoga Kemesraan yg kita punya
kan selalu Kekal Abadi.................... Amien.

ooo OO ooo


"Puisi yg pertama gue bikin buat bini gue yg ga pernah bisa gue bikin selama merid...... susah dapetin ilham...hehehehehe......."
ANDASWARA, 27 july 2008

Selasa, 29 Juli 2008

DUA PUSPA DALAM SATU HATI



Gila......! ini benar-benar Gila......! ! !

Mengapa aku bisa terpesona dengan senyummu ?
Kenapa Senyummu dapat menggelitik bathinku ? ?
G i l a...........................! ! !
Apakah aku memang sudah Gila ? ? !

Baru saja kemarin lalu aku mabuk aroma "Raflesia"
Yg menyekat pada awal malam belia
Menciptakan kepastian dalam guratanku yg tak sia-sia
Melahirkan ilham atas segala Karunia

Dan ketika kini rona baru ku dapati...........
Kembali sukmaku terburai
Apakah aku sedang terpikat ?
Ataukah kamu memang memikat ? ?
Em......................................................
Yg aku tau kini Dua Puspa merebak serentak
Di dalam benak.........
Memperkosa anganku !
Menggerayangi lamunanku !
Menyetubuhi sum-sum otakku !
Singgah.......Diam.........Tak Berlalu.........

Kewarasanku semakin terpuruk dilanda keindahan
Senyumanmu
Berharap khayal walau tak berwujud
Aku tersungkur karna Senyumanmu !
Tak lagi ku perduli pada realita yg terburuk
akan adanya raga wujudmu walau mungkin
I n i l a h n y a t a m u................


Aku tak perduli ! ! ! ! !
Karna aku telah ter-Gila-kan oleh
Senyuman kamu....................

----------00OO00-----------

nb : "Tulisan dadakan yg tercipta
tanpa kompromi.....hehehehee...
buat seorang Wanita yg mengaku...
G I L A................."

MENGAPA INI HARUS UNTUKMU ROSE???

(Ketika kerinduan ini tanpa balas)


Apakah ada yg salah bila aku harus membayangkan dirimu selalu ??
Adakah satu kemungkinan yg tak benar bila aku terus memburu bayanganmu ??
Kenapa harus bayanganmu yg datang menyongsong benakku ??
Gila..... ! Ini benar-benar Gila................... ! !

Seandainya tak ada segelas kopi hitam panas menemaniku...........
Seandainya pula tak ada sebatang tembakau Gudang Garam Filter menyertaiku............
Mungkin aku benar-benar telah gila............. ! ! !
Dengan selusin pertanyaan dalam otakku yg tak habis ku mengerti

Bagaimana mungkin bisa terjadi aku merindukan Fatamorgana ? ? !
Jauh di dalam molekul sum-sum otakku.............
Muncul kecemburuan yg sedikit bisa aku maklumi
Karna keyakinan bukan hanya aku yg telah terpikat dengan Senyuman itu !
Tentu masih banyak anak-anak Adam yg begitu mabuk akan Senyuman indah itu ! !

Em......Nikmatnya kopi hitam panas.......................
Pelan-pelan ku hisap asap rokokku dalam-dalam...............
Aneh.........! !
Kepulan asap tembakau itu berwujud dirimu ! ! !
Dirimu yg tersenyum begitu manis...................................
Entah tersenyum Menertawaiku............
Entah tersenyum Menyambutku...........

Gila............! ! Ini benar-benar gila ! ! !
Apakah aku sedang Kasmaran ? ? ?
Ataukah aku memang Gila ? ? ?

Senin, 28 Juli 2008

PADA SEBUAH MOMENT

Pada akhirnya dan dengan sendirinya berangsurlah
apa yg kita cita-citakan selama ini dengan penuh keyakinan
dan ketabahan, namun ternyata toh kita tetap mampu
untuk terus bersabar.
Segala rasa, corak - warna kehidupan yg ada
tak kan mampu menggoyahkan isi dalam batok kepala kita,
berangkat dari konsekwensi "Melangkah dan Terus Melangkah"
walau pada akhirnya kita sendirilah yg kan tergilas
oleh Evolusi Sang Waktu.

Hanya tinggal bagaimana kita bisa meneriakkan Merdeka atau Mati !
inilah Ironinya......................
Merdeka atau Mati bukan hanya milik masa suatu bangsa
dalam era Revolusi.
Merdeka disini.... "Kita dapat lepas - bebas dari segala persoalan
yg membeban dan mengikat namun harus tetap pada
jalur Norma yg berlaku."

Mati disini.... adalah "Kita mandul dan terisolasi oleh keadaan
yg tak mampu Teratasi."


Mengutip petuah Sunan Giri dalam gaya bahasa Sang Budayawan
EM. H. Ainun Najib.... "Menggeliatlah dari matimu....." tutur Sang Sunan,
"Siumanlah dari pingsan berpuluh-puluh tahun, bangkitlah dari nyenyak
tidur panjangmu...................."
Sungguh negri ini adalah penggalan Sorga ! !
Sorga seakan-akan pernah bocor dan mencipratkan kekayaan serta
keindahannya..... dan cipratan keindahannya itu bernama...........

I N D O N E S I A     R A Y A ."

"Kau bisa tanam benih kesejahteraan apa saja di atas tanah
kesuburan yg tidak terkirakan ini.....,
tidak mungkin kau temukan makhluk Tuhanmu kelaparan
ditengah hijau bumi kepulauan yg bergandeng-gandeng mesra ini.
Bahkan bisa engkau selenggarakan "Pengantin-pengantin Pembangunan"
lebih dari yg bisa di capai oleh negri lain manapun.
Tapi memang kita telah tidak mensyukuri rahmat sepenggal Sorga ini,
kita telah memboroskan anugrah Tuhan ini melalui cocok tanam
kerakusan, keangkuhan, kesombongan, ketidak adilan, kedengkian,
kemunafikkan serta masih banyak lagi ke......dan ke........."

Karna bagaimana pun juga "Ternyata toh kita Manusia"

Dan kini kembali kita dihadapkan pada realita konsekwensi..........
Manusia Merdeka.........??
        atau
Manusia Mati.............???


Selamat Bekerja Kawan !
Selamat Berkreatifitas !
Selamat Berjuang.......! !

M   E   R   D   E   K   A  ! ! ! !