Rabu, 13 Agustus 2008

DUA BELAS LIMA

(Fragmen Perjalanan Cinta)

astuti widayanti





Fragmen I

Malam ketika bulan mengintip enggan
Sayup desir angin mengelus dedaunan
Sekejab sukma terhanyut dalam dekapan kesunyian
Bawaku kembali mengurai jejak perjalanan

Fragmen II

Pada syahdu denting dawai hujan
Ku temukan sebentuk Cinta bersahaja
Adalah engkau yg mengulurkan tangan
Namun tak kau janjikan putik mekar menjadi bunga

Fragmen III

Duhai sang pemeluk rasa, harus kemana-
ku labuhkan segala resah?
Hari-hariku berlalu dalam buaian gundah
Mungkinkah ku biarkan saja kemana hati menuntun langkah
Hingga satu kepastian terjawab sudah

Fragmen IV

Ada luka dalam Cinta
Sedalam-dalam Cinta yg terlunta
Letihku menuai jenuh
Sedang hatimu terlalu jauh ku rengkuh

Fragmen V

Inikah akhir kembara ?
Musim semi di ujung penantian
Meleruh jiwa haru dalam ikatan janji surga
Membias mantra setia disetiap lafa-lafa yg terucapkan

Fragmen VI

Detik ini masih ku tapaki langkah bersamamu
Dalam lusin hitungan waktu tahun berlalu
Tak habis dera melanda menguji naluri
Menghasut nalarku untuk seketika berhenti berkonsekwensi

Fragmen VII

Tapi oh...... Tak melulu hanya nestapa
Selalu ada jawab tempat dimana tanya bermuara
Saat sempat yakinku nyaris menjamah ragu,
bilas asa berteguh membujukku untuk selalu ikhlas
Tempatkan hati pada keluasan, iringi Cinta dengan-
kesabaran tanpa batas

Fragmen VIII

Di luar jendela jelaga malam halangi pandangku
Sepintas bulan masih tertegun dalam diam yg lugu
Pada hela nafasmu yg santun berlagu
Ku tepikan renung seraya menatap damai wajahmu

Fragmen IX

Usai sudah nir-leka smara
Walau masih kerap juga bathin tergagap mengeja Cinta
Gelap warna panca masa lelah menjelma Karunia
Bersamamu tegak melangkah menentang realita


---------ooOOoo------------


(terimakasih untuk 12 tahun waktu yg ku -
jalani bersamamu... dan 5 tahun istimewa dalam hidupku)

Minggu, 03 Agustus 2008

TERIMAKASIH



Apalah jadinya bila aku tak mengenalmu
Mungkin tak kan seperti kini adanya
Bisa saja Kesuksesan yg ku dapati dalam perjalanan hidupku
Atau barang kali justru kehancuran yg lebih dalam dari sebelumnya......

Andai saja langkahku tak kau temani
Tiada mustahil pengembaraan ini kian terlunta-lunta
Boleh jadi ku tersesat dalam rimba belantara hidup yg tak ku mengerti
Atau malah Congkakku kian menjadi egoistis terta-ta........

Trimakasih Sayang...................................................
Me-nyu-di-kan waktumu untukku
Waktumu yg tak pernah khatam di dera relativitasku
Waktumu yg menyemaikan Cinta di ladang gersang bathinku
Waktumu jualah Penentu Arah Kembara Jalanku

Terimakasih Sayang......................................
Telah kau percayakan hidupmu untuk dapat ku jaga
Hidup Cintamu untuk dapat ku sanding mesra
Hidup curah peluhmu yg telah kau tuangkan bagi diriku semata
Hidupmu pulalah yg telah menjadikan diriku kini adanya..........

Menikmati malam yg ditaburi 304 gemintang bersamamu adalah Karunia Tersuci
Maafkan aku bila belum dapat ku renggut 1 bintang untukmu hingga kini
Namun esok, lusa atau nanti akan ku rengkuh untukmu Pasti
Percayalah.........ini bukan mimpi..........

Karna hatimu telah menjadi nafas jantungku......
Jadikanlah nafasku angin semilir dalam hatimu
Biarkan gairah kemesraan kita mengalun syahdu dalam symphoni birahi
Dan semoga Kemesraan yg kita punya
kan selalu Kekal Abadi.................... Amien.

ooo OO ooo


"Puisi yg pertama gue bikin buat bini gue yg ga pernah bisa gue bikin selama merid...... susah dapetin ilham...hehehehehe......."
ANDASWARA, 27 july 2008